Lahat, Beritakuonline.com – Sinergisitas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lahat bersama Lembaga Kebudayaan dan Pariwisata Panoramic of Lahat terlihat semakin meningkat dari waktu ke waktu. Sebelumnya kedua pihak ini selalu merespon laporan warga terkait adanya temuan peninggalan warisan budaya benda berupa warisan budaya benda dan warisan budaya tak benda.
Daerah yang saat ini bernama kecamatan Lahat Selatan dengan desa-desanya seperti Talang Sejemput, Talang Sawah, Kerung, Muara Cawang pada awalnya adalah 8 dusun yaitu Talang Sejemput, Kapitan, Kerung Lame, Talang Sawah, Lempadan, Padang Lengkuas, Muara Bemban dan Bantunan.
Kali ini walaupun dalam suasana bulan Ramadhan namun tidak mengurangi semangat untuk terus menggali kebudayaan yang ada di kabupaten Lahat.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lahat Drs. Suhirdin, MM melalui Kepala Bidang Kebudayaan Bambang Aprianto, SH, MM dan staf Bidang Kebudayaan bersama Ketua Panoramic of Lahat yang sekaligus Staf Khusus Bupati Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Kamis, 6 April 2021 langsung menuju lokasi laporan warga desa Muara Cawang Kecamatan Lahat Selatan.
“Pada awalnya warga desa yang bernama H. Muhammad Juni melaporkan adanya nisan kuno berelief pahatan di kebun milik keluarga. Setelah Tim Lembaga Kebudayaan dan Pariwisata Panoramic of Lahat berada di desa Muara Cawang yang berjarak 9 km atau 20 menit dari pusat kota Lahat Tim melihat adanya peninggalan budaya masa megalitik. Pertama kami melihat seonggok batu besar dan ditengahnya terdapat sebuah lubang besar dgn ukuran 34 cm dan dalam 46 cm, batu ini dapat kami identifikasi sebagai lumpang batu dan menurut cerita H. Muhammad Juni tak jauh dari lumpang batu ini sekitar 5 m ada batu datar dan arca berbentuk kerbau akan tetapi kedua benda tersebut telah ditimbun dan diatasnya telah berdiri rumah beton permanen,”ucap Mario andramartik Staff khusus Bupati Lahat bidang kebudayaan dan ekonomi kreatif.
Sekitar 20 meter dari lumpang batu tim Lembaga Kebudayaan dan Pariwisata Panoramic of Lahat juga menemukan 2 onggok batu yang biasa disebut trilith atau batu formasi 3. Tetapi sangat disayangkan keduanya telah hilang karena batunya dijadikan untuk membangun rumah.
Selanjutnya. menuju 2 nisan kuno berelief yang diceritakan dari awal oleh H. Muhammad Juni. Ketika Tim berada di belakang bangunan PAUD tim kembali menemukan batu megalit yang teridentifikasi sebagai bakal lumpang batu karena batu datar ini sudah terlihat pahatan sepertinya bakal lumpang batu lalu sekitar 5 meter dari bakal lumpang batu kembali ditemukan lagi nisan batu yang tergeletak. Selanjutnya Tim Lembaga Kebudayaan dan Pariwisata Panoramic of Lahat menuju nisan kuno berelief yang berjarak sekitar 20 m dari lumpang batu.
Ada 2 nisan kuno berelief yang berada lebih tinggi dari dataran disekitarnya mirip seperti punden. Kedua nisan berelief pada kedua sisinya dan motif dari kedua nisan ini berbeda dan yang lebih mengejutkan motif ini berbeda dengan motif nisan berelief yang pernah kami temukan sebelumnya, Tak jauh dari nisan berelief ini juga ada 2 monolit.
Ketika hendak meninggalkan area nisan tim melihat satu batu nisan di antara semak belukar kemudian setelah dibersihkan ternyata ada 6 batu nisan berbentuk menhir.
” Setelah dari sana H. Muhammad Juni masih mengajak rombongan tim utk melihat batuan lainnya ternyata masih ada lagi 1 trilith di tepi jalan setapak dan 1 batu datar di dalam semak belukar. Tim Lembaga Kebudayaan dan Pariwisata Panoramic of Lahat yang selama ini telah beberapa kali berkunjung ke desa ini tetapi tidak mendapatkan informasi terkait adanya peninggalan warisan budaya tersebut Hari ini ditengah puasa ramadhan tidak menyurutkan semangat tim Lembaga Kebudayaan dan Pariwisata Panoramic of Lahat menguak warisan budaya bangsa Indonesia yang berada di desa Muara Cawang kecamatan Lahat Selatan kabupaten Lahat, salam budaya, ayo wisata ke kabupaten Lahat Bercahaya,” tutup mario.***