Lahat, BKO – Dengan merebaknya kabar varian baru virus covid-19 omicron ditanah air membuat pemerintah provinsi dan kabupaten kota di indonesia kembali memperketat pembatasan kegiatan diperkantoran dan sekolah.
Setelah lama tak terdengar adanya pasien yang dinyatakan positif terpapar virus corona dikabupaten lahat sumatera selatan, masyarakat dikabupaten lahat kembali terhenyak dengan adanya pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten lahat Taufik M Putra S.km.MM
Berdasarkan keterangan dari kepala dinas kesehatan kabupaten lahat pada hari sabtu (12/2/2022) saat ini dikabupaten lahat terdapat 13 orang pasien yang dinyatakan positif terjangkit Virus covid-19. Menurut Taufik saat ini banyak warga masyarakat dikabupaten lahat lalai dalam menjalankan protokol kesehatan saat melakukan aktivitas, salah satunya adalah ke engganan masyarakat dalam memakai masker ketika berada ditemoat ramai.
Update COVID-19 tanggal 12 Februari 2022 dikabupaten lahat adalah 13 orang Positif covid-19 dan ke-13 orang tersebut saat ini tengah dalam proses perawatan,” ujar Taufik Melalui pesan whattapp.
Walaupun angka pasien positif meningkat Namun dari sisi pencapaian target vaksinasi dikabupaten lahat saat ini mengalami kenaikan angka grafik vaksinasi yang menyentuh angka 90,43%. Peserta vaksin dengan sasaran lansia mencapai angka 80,37% dan vaksinasi anak anak mencapai angka 69,86%. Dan untuk Dosis 2 Capaian vaksinasi program adalah 53,21% dengan rincian vaksin untuk Lansia adalah 46,97% dan Anak anak masih diangka grafik 23,16%,” ungkap Taufik.
Dengan naiknya angka pasien positif covid-dikabupaten lahat saat ini maka tidak tertutup kemungkinan penerapan pembatasan kegiatan skala mikro kembali diberlakukan untuk meminimalisir dampak penyebaran dan untuk memutus mata rantai virus covid-19 dikabupaten lahat.
Dinas kesehatan kabupaten lahat akan terus memperkuat fasilitas pelayanan kesehatan seperti tenaga kesehatan, obat-obatan dan oksigen medis agar lebih siap apabila sewaktu-waktu terjadi eskalasi kasus COVID-19.
aktivitas Testing, Tracing dan Treatment (3T) juga ditingkatkan, masyarakat diharapkan turut berpartisipasi menekan angka keterisian RS dengan melakukan isolasi mandiri di rumah bagi yang bergejala ringan dan tanpa gejala Jika situasi dan kondisi tidak memungkinkan, pasien bisa melakukan isolasi mandiri di isolasi terpusat yang disediakan.
Selama isoman baik di rumah maupun isolasi terpusat, pasien akan dipantau perkembangannya oleh tenaga kesehatan. Apabila kondisi semakin memburuk, maka disarankan segera dirujuk ke RS terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.***
