Lahat, BKO – Bupati Lahat Cik Ujang SH dan Wakil Bupati Lahat H.Hafiyanto SE.MM Sekda Chandra SE.MM serta jajaran skpd dan opd kabupaten lahat bersama insan pers memperingati Hari Pers Nasional ke-76 Tahun tahun 2022 dipendopoan Rumah Dinas Bupati lahat rabu (16/2/2022).
Perhelatan hari pers nasional di kabupaten lahat tahun 2022 ini dihadiri langsung oleh ketua pwi lahat ishak nasroni ketua iwo supelman, ketua jmsi Robbiansyah ketua smsi lahat yang diwakili oleh nopiriadi S.PD ketua awdi beserta anggota dari organisasi kewartawanan masing masing.
Dalam sambutannya Bupati lahat Cik Ujang SH mengatakan bahwa insan pers adalah mitra bagi pemkab lahat dalam menyampaikan informasi pembangunan dikabupaten lahat dan banyak hal lainnya dikabupaten lahat bercahaya.
” Pemkab Lahat mengucapkan selamat HPN 2022 kepada seluruh Insan Pers yang ada di Indonesia. khusus teman-teman Pers yang ada di kabupaten lahat ,” ucap Cik Ujang
” Mari kita bersinergi, menjalin kerjasama yang baik untuk membangun Kabupaten Lahat ini semakin Bercahaya, semoga ke depannya semakin terjalin kerjasama yang semakin baik antara Insan Pers dan pemkab lahat dalam hal ini Dinas Kominfo Kabupaten Lahat,” tandas Cik Ujang.
Ketua PWI Kabupaten Lahat Ishak Nasroni dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada Bupati Lahat, Wabup Lahat, Sekda. Ia menilai ketiganya telah peduli dengan Insan Pers di Kabupaten Lahat serta menggelar Perayaan HPN ke-76.
“alhamdulillah, dan mewakili rekan rekan dari insan pers Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati Cik Ujang dan bapak wakil bupati Hariyanto beserta jajaran. Kami sangat bangga terhadap kepemimpinan bapak Bupati Lahat Cik Ujang dan Wakil bupati Haryanto SE.MM serta seluruh jajarannya, karena bapak bupati Cik Ujang mengundang kami para insan pers untuk memperingati HPN. Sebab Selama ini kami awak media yang meminta kepada Pemkab Lahat untuk menggelar, tapi ini Bupati Lahat yang mengundang kami,” ujar ishak Nasroni.
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) adalah organisasi wartawan atau jurnalis pertama dalam sejarah berdirinya negara Republik Indonesia. PWI punya tugas dan fungsi yang berkenaan dengan aktivitas jurnalistik atau media.
Berdiri pada tanggal 9 Februari 1946 di Surakarta atau Solo, Jawa Tengah. Tanggal berdirinya PWI inilah yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Pers Nasional dan diperingati setiap tanggal 9 Februari
PWI Sebagai organisasi kewartawanan, sebenarnya mempunyai sejarah yang panjang. Bahkan, sebelum Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, sudah ada wadah jurnalistik untuk para wartawan pribumi pada masa kolonial Hindia Belanda, dan itulah embrio cikal bakal dari PWI yang masih eksis hingga saat ini.
Sejarah Cikal-Bakal PWI
Dilansir dari laman resmi PWI, sejarah berdirinya organisasi wartawan ini sudah bermula sejak masa kolonial Hindia Belanda. Mulanya adalah pembentukan Inlandsche Joernalisten Bond (IJB) pada 1914.
IJB merupakan perkumpulan wartawan sekaligus wadah persatuan dan advokasi bagi para jurnalis bumiputera atau pribumi di tengah kehidupan kolonial saat itu. Perintis berdirinya IJB antara lain tokoh jurnalis muda bernama Mas Marco Kartodikromo.
Mas Marco Kartodikromo kala itu memimpin surat kabar berkala Sarotomo dan Doenia Bergerak dari Surakarta. Sebelumnya, ia mengawali karier jurnalistiknya di surat kabar Medan Prijaji pada 1911 millik Tirto Adhi Soerjo.
Bersama Mas Marco Kartodikromo, beberapa tokoh perintis IJB lainnya adalah Tjipto Mangoenkoesoemo, Soewardi Soerjaningrat atau yang kemudian dikenal sebagai Ki Hadjar Dewantara, Mohammad Joenoes, dan seterusnya.
Selain IJB, di Hindia Belanda (Indonesia) kala itu kemudian berdiri pula beberapa organisasi wartawan lainnya, seperti Inlandsche dan Chinesche Journalisten Bond pada 1919, Persatoean Kaoem Journalis pada 1931, dan lainnya.
Adanya beberapa organisasi jurnalis membuat wacana untuk menyatukan perkumpulan-perkumpulan wartawan itu. Akhirnya, pada Desember 1933 di Surakarta, dibentuklah Persatoean Djoernalis Indonesia (PERDI).
Lahirnya PWI dan Para Tokoh Pendirinya
Setelah Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945, muncul lagi gagasan untuk membentuk organisasi wartawan pada masa kemerdekaan. Selanjutnya, diadakanlah pertemuan di Surakarta tanggal 9 Februari 1946.
Maka, diputuskan bahwa dibentuklah organisasi wartawan nasional dengan nama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Ketua PWI pertama adalah Mr. Sumanang Surjowinoto dengan sekretaris Sudarjo Tjokrosisworo.
Selain itu, dibentuk Komisi PWI yang merupakan perwakilan dari media-media di tanah air. JAYALAH PERS INDONESIA.***